“SEPENGGAL NAPAK TILAS KUNJUNGAN
SANG PRESIDEN RI KE 4 (KH.ABDURRAHMAN WAHID) DIGRUMBUL KETENANGAN”
Cangkir
Inspirasi, Sore tadi disela sela antara rasa
letih yang menyelimuti diri ini ada sedikit perbedaan yang biasannya selepas
seharian aktifitas saya langsung kembali dikamar Kos untuk beristirahat sebelum
melanjutkan agenda Ngopi malam entah mengapa tiba tiba terfikir Cangkir Kopi
nikmat Mak Ti seorang wanita setengah tua penjual Kopi disalah satu warung
sederhana kawasan sebuah Desa Tapal Batas Kabupaten Tuban dengan Kabupaten
Bojonegoro dengan pemandangan khas pohon jati dan dua pohon besar diantara
rimbun bambu.
20 menit
perjalanan dari tengah kota Bojonegoro masih dengan sepeda motor kesayangan dan
wajah yang sedikit mengantuk saya langsung segera memalkir motor untuk segera
masuk mencari mak ti penjual kopi yang hampir 3 minggu saya tidak mampir
ditempat beliau, masih seperti biasannya setelah sedikit bergurau dengan beliau
dan memesan secangkir kopi saya pasti langsung tertidur diantara kursi bambu
yang sangat nyaman itu dengan sangat nyenyak.
Selang
beberapa lama saya tertidur waktu sudah menunjukkan hampir mendekati magrib
terdengar suara lirih bapak yang mungkin usianya sudah 60 tahunan sayapun
terbangun untuk ngobrol dengan beliau, suami dari mak ti orang yang juga saya
cari karena saya penasaran dengan kisah cerita bahwa dulu tempat ini juga
sempat di singgahi salah satu Presiden RI Ke 4 Bapak KH.Abdurrahman Wahid,
sayapun mulai mengenalkan diri dan sedikit basa basi pada beliau dan sedikit menikmati
kopi yang tadi dibuatkan oleh mak ti.
Mak ti dan
suaminya saat ini tinggal di Komplek Pertapaan Kanjeng Sunan Kalijaga di Desa
Menilo Kecamatan Soko Kabupaten Tuban yang juga mengurus Mushola kecil dan
Situs Pertapaan Kanjeng Sunan Kalijaga dikawasan lereng perbukitan menilo
karena memang tempat itu juga tanah warisan dari orang tua beliau, obrolan
kamipun semakin asyik karena beliau banyak menceritakan sedikit tentang Situs
tersebut.
Tempat yang
saat ini bersih dan nyaman ini dulunya adalah sebuah gerumbul atau semak
belukar dan ada beberapa pohon bambu yang kini banyak ditebangi, beliau
bercerita bahwa Situs Pertapaan Kanjeng Sunan Kalijaga ini sudah ada saat
beliau masih kecil dan jaman si mbahnya dulu, dua pohon besar dan satu cungkup pertapaan lah ciri khas asli
dari sejak dulu ada, Tempat ini dulu ditemukan oleh seorang ulama’ besar asal
Tulungagung bernama Kiyai Ahmad Zubair setelah itu ditempat ini juga banyak
dikunjungi para peziarah dari berbagai penjuru tanah air tak terkecuali
Presiden RI Ke 4 atau Gus Dur sapaan akrab beliau.
Beliau mulai
berbagi kisah saat Gus Dur berkunjung Situs Pertapaan Kanjeng Sunan Kalijaga
yang ada di Desa Menilo pada saya beliau juga menyampaikan pada saya “memang benar ya mas kalau gus dur itu susah
ditebak” karena menurut beliau
didalam benaknya wong ini tempat gerumbul atau semak belukar berada dikawasan
pedalaman desa akses jalannya juga sulit tapi Gus Dur kok tau tempat ini
tuturnya, KH.Abdurrahman Wahid datang di Situs Pertapaan Kanjeng Sunan Kalijaga
dua kali dalam satu bulan kedatangan
pertama di Situs Pertapaan Kanjeng Sunan Kalijaga Desa menilo itu Jam 4 sore
dan hannya sebentar setelah berwasilah kurang lebih satu jam Gus Dur Langsung
pergi saat dikonfirmasi tahun atau tanggal kunjungan Gus Dur disitu beliau
sudah lupa, Gus Dur Datang dengan membawa Rombongan banyak ada dua elef yang
mengiringi kunjungan beliau.
Dikunjungan
kedua Gus Dur datang bersama Rombongan malam hari sekitar jam 20.00 WIB pada
kunjungan Gus Dur yang kedua pun Gus Dur hannya sebentar disitu karena jam
21.00 WIB Gus Dur sudah melanjutkan perjalanan di daerah Medalem Kecamatan
Senori Tuban yang juga menurut beliau disana Petilasan Kanjeng Sunan Kalijaga,
Sebelum datang Ke Soko Gus Dur sempat singgah didaerah Surowiti Gresik menurut
beliau pada Perjalanan Gus Dur di menilo Bapak Presiden RI Ke 4 tersebut sedang
Napak Tilas dikawasan situs Kanjeng Sunan Kalijaga yang ada diberbagai tempat
saat saya tannyakan pada beliau apakah saat kunjungan Gus Dur di Menilo beliau
sempat ngobrol atau berpesan pada Bapak kata beliau Gus Dur hannya berkata
singkat “Yo Sok Mben dibangun seng Apik” setelah itu Gus Dur langsung
melanjutkan perjalanan menuju rute selanjutnya.
Beliau juga
meyakini bahwa ucapan gus dur itu pasti terlaksana entah kapan dan oleh siapa
karena menurut beliau Ucapan seorang Wali atau orang suci pasti mandi (ijabah)
beliau yakin bahwa Gus Dur adalah Wali utusan Allah dengan jutaan kelebihan
karena tidak mungkin orang yang tidak mempunnyai kelebihan bisa sampai sini “Gus
Dur rene iki jelas wes entok wisik sangking kanjeng Sunan Kalijaga mas” imbuh beliau disela sela perbincangan
menjelang magrib itu.
Pada akhir
sesi Ngopi Sore ini di Kawasan Pertapaan Kanjeng Sunan Kalijaga saya juga
menannyakan pada beliau “Bapak menurut njenengan Gus Dur niku
Pripun” beliau pun menjawab dengan nada yang semangat menurut beliau
Gus Dur adalah sosok Presidan sekaligus Ulama’ yang Baik,Jujur serta orang yang
berjalan dijalur Wali atau orang yang mempunnyai ilmu suci.
Obrolan kita
pun selesai karena beliau setelah itu langsung beranjak menunaikan sholat
magrib dan pergi untuk datang dihajatan tetangganya, Selepas sholat magrib
dimushola kecil penuh ketenangan saya pun pamit untuk melanjutkan perjalanan
kembali dikawasan kota Bojonegoro.
0 komentar:
Posting Komentar