Samsul Arifin

Dan kopi tak pernah memilih siapa yang layak menikmatinya. karna dihadapan kopi kita semua sama.

Rabu, 23 Agustus 2017

Gus Dur Kunjungi Situs Pertapaan Kanjeng Sunan Kalijaga di Desa Menilo Soko Tuban

“SEPENGGAL NAPAK TILAS KUNJUNGAN SANG PRESIDEN RI KE 4 (KH.ABDURRAHMAN WAHID) DIGRUMBUL KETENANGAN”


Cangkir Inspirasi, Sore tadi disela sela antara rasa letih yang menyelimuti diri ini ada sedikit perbedaan yang biasannya selepas seharian aktifitas saya langsung kembali dikamar Kos untuk beristirahat sebelum melanjutkan agenda Ngopi malam entah mengapa tiba tiba terfikir Cangkir Kopi nikmat Mak Ti seorang wanita setengah tua penjual Kopi disalah satu warung sederhana kawasan sebuah Desa Tapal Batas Kabupaten Tuban dengan Kabupaten Bojonegoro dengan pemandangan khas pohon jati dan dua pohon besar diantara rimbun bambu.

20 menit perjalanan dari tengah kota Bojonegoro masih dengan sepeda motor kesayangan dan wajah yang sedikit mengantuk saya langsung segera memalkir motor untuk segera masuk mencari mak ti penjual kopi yang hampir 3 minggu saya tidak mampir ditempat beliau, masih seperti biasannya setelah sedikit bergurau dengan beliau dan memesan secangkir kopi saya pasti langsung tertidur diantara kursi bambu yang sangat nyaman itu dengan sangat nyenyak.

Selang beberapa lama saya tertidur waktu sudah menunjukkan hampir mendekati magrib terdengar suara lirih bapak yang mungkin usianya sudah 60 tahunan sayapun terbangun untuk ngobrol dengan beliau, suami dari mak ti orang yang juga saya cari karena saya penasaran dengan kisah cerita bahwa dulu tempat ini juga sempat di singgahi salah satu Presiden RI Ke 4 Bapak KH.Abdurrahman Wahid, sayapun mulai mengenalkan diri dan sedikit basa basi pada beliau dan sedikit menikmati kopi yang tadi dibuatkan oleh mak ti.

Mak ti dan suaminya saat ini tinggal di Komplek Pertapaan Kanjeng Sunan Kalijaga di Desa Menilo Kecamatan Soko Kabupaten Tuban yang juga mengurus Mushola kecil dan Situs Pertapaan Kanjeng Sunan Kalijaga dikawasan lereng perbukitan menilo karena memang tempat itu juga tanah warisan dari orang tua beliau, obrolan kamipun semakin asyik karena beliau banyak menceritakan sedikit tentang Situs tersebut.


Tempat yang saat ini bersih dan nyaman ini dulunya adalah sebuah gerumbul atau semak belukar dan ada beberapa pohon bambu yang kini banyak ditebangi, beliau bercerita bahwa Situs Pertapaan Kanjeng Sunan Kalijaga ini sudah ada saat beliau masih kecil dan jaman si mbahnya dulu, dua pohon besar  dan satu cungkup pertapaan lah ciri khas asli dari sejak dulu ada, Tempat ini dulu ditemukan oleh seorang ulama’ besar asal Tulungagung bernama Kiyai Ahmad Zubair setelah itu ditempat ini juga banyak dikunjungi para peziarah dari berbagai penjuru tanah air tak terkecuali Presiden RI Ke 4 atau Gus Dur sapaan akrab beliau.

Beliau mulai berbagi kisah saat Gus Dur berkunjung Situs Pertapaan Kanjeng Sunan Kalijaga yang ada di Desa Menilo pada saya beliau juga menyampaikan pada saya “memang benar ya mas kalau gus dur itu susah ditebak”  karena menurut beliau didalam benaknya wong ini tempat gerumbul atau semak belukar berada dikawasan pedalaman desa akses jalannya juga sulit tapi Gus Dur kok tau tempat ini tuturnya, KH.Abdurrahman Wahid datang di Situs Pertapaan Kanjeng Sunan Kalijaga dua kali dalam satu bulan  kedatangan pertama di Situs Pertapaan Kanjeng Sunan Kalijaga Desa menilo itu Jam 4 sore dan hannya sebentar setelah berwasilah kurang lebih satu jam Gus Dur Langsung pergi saat dikonfirmasi tahun atau tanggal kunjungan Gus Dur disitu beliau sudah lupa, Gus Dur Datang dengan membawa Rombongan banyak ada dua elef yang mengiringi kunjungan beliau.

Dikunjungan kedua Gus Dur datang bersama Rombongan malam hari sekitar jam 20.00 WIB pada kunjungan Gus Dur yang kedua pun Gus Dur hannya sebentar disitu karena jam 21.00 WIB Gus Dur sudah melanjutkan perjalanan di daerah Medalem Kecamatan Senori Tuban yang juga menurut beliau disana Petilasan Kanjeng Sunan Kalijaga, Sebelum datang Ke Soko Gus Dur sempat singgah didaerah Surowiti Gresik menurut beliau pada Perjalanan Gus Dur di menilo Bapak Presiden RI Ke 4 tersebut sedang Napak Tilas dikawasan situs Kanjeng Sunan Kalijaga yang ada diberbagai tempat saat saya tannyakan pada beliau apakah saat kunjungan Gus Dur di Menilo beliau sempat ngobrol atau berpesan pada Bapak kata beliau Gus Dur hannya berkata singkat “Yo Sok Mben dibangun seng Apik” setelah itu Gus Dur langsung melanjutkan perjalanan menuju rute selanjutnya.

Beliau juga meyakini bahwa ucapan gus dur itu pasti terlaksana entah kapan dan oleh siapa karena menurut beliau Ucapan seorang Wali atau orang suci pasti mandi (ijabah) beliau yakin bahwa Gus Dur adalah Wali utusan Allah dengan jutaan kelebihan karena tidak mungkin orang yang tidak mempunnyai kelebihan bisa sampai sini “Gus Dur rene iki jelas wes entok wisik sangking kanjeng Sunan Kalijaga mas”  imbuh beliau disela sela perbincangan menjelang magrib itu.

Pada akhir sesi Ngopi Sore ini di Kawasan Pertapaan Kanjeng Sunan Kalijaga saya juga menannyakan pada beliau “Bapak menurut njenengan Gus Dur niku Pripun” beliau pun menjawab dengan nada yang semangat menurut beliau Gus Dur adalah sosok Presidan sekaligus Ulama’ yang Baik,Jujur serta orang yang berjalan dijalur Wali atau orang yang mempunnyai ilmu suci.


Obrolan kita pun selesai karena beliau setelah itu langsung beranjak menunaikan sholat magrib dan pergi untuk datang dihajatan tetangganya, Selepas sholat magrib dimushola kecil penuh ketenangan saya pun pamit untuk melanjutkan perjalanan kembali dikawasan kota Bojonegoro.

0 komentar:

Posting Komentar

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html